5 Pemimpin Perusahaan Terburuk di 2012

AlFanz BlackCyber | 7:52 AM | 0 komentar

5 Pemimpin Perusahaan Terburuk di 2012

Siapa pemimpin perusahaan (CEO) terburuk tahun ini? Setidaknya ada 5 CEO yang dianggap sebagai pemimpin terburuk di tahun 2012. Siapa sajakah?

Sydney Finkelstein mengaku tahu soal ini. Profesor di Tuck School of Business di Dartmouth College, penulis dari 11 buku dengan judul seperti Why Smart Executives Fail and Think Again: Why Good Leaders Make Bad Decisions, jadi tahu satu atau dua hal tentang kegagalan total. 

Pada tahun lalu yang masuk dalam kategori ini adalah CEO Netflix (NFLX), Research in Motion (RIM), dan Hewlett-Packard (HPQ). 


Berikut daftar CEO terburuk pada tahun ini seperti dikutip dari businessweek, Jumat (21/12/2012):

1. Brian Dunn, CEO Best Buy

ia mengundurkan diri pada April 2012 setelah adanya tuduhan soal hubungannya yang tidak pantas dengan bawahan yang jauh lebih muda, sebenarnya itu bukan alasan dia masuk ke dalam daftar ini. 

Penurunan harga saham, kehilangan pangsa pasar akibat kalah dengan kompetitor yang lebih gesit, dan kegemarannya untuk melakukan pembelian saham kembali (buyback) yang menimbulkan biaya bagi perusahaan hingga US$ 6,4 miliar, sedikitnya bisa menunjukkan kenapa dia layak masuk ke daftar ini.

2. Aubrey McClendon, CEO Chesapeake Energy (CHK)

Ia tampaknya memiliki kesulitan memisahkan keuangan perusahaan dengan keuangannya sendiri. Menurut Reuters, McClendon meminjam sebanyak US$ 1,1 miliar selama tiga tahun. Pinjaman yang dirahasiakan ini dilakukan di ribuan perusahaan yang dimilikinya. Dia juga membawa lari dana hedge fund migas senilai US$ 200 juta.

"Konflik kepentingan yang sangat jelas," ungkap Finkelstein. 

Ia menggunakan jet perusahaan (dan karyawan perusahaan) untuk keperluan pribadi dan kesepakatan memberikan sponsor perusahaan untuk Oklahoma City Thunder. Padahal McClendon adalah pemilik tim basket tersebut juga tidak membantu. Namun Jim Gipson, juru bicara Chesapeake Energy, menolak berkomentar.

3. Andrea Jung, CEO Avon (AVP) 

Ia mengundurkan diri sebagai CEO Avon (AVP) pada bulan April 2012, tetapi tetap bertahan menjadi pimpinan hingga akhir tahun ini. 

Jung belum mampu memperbaiki masalah operasional perusahaan, dan menolak tawaran US$ 10,7 miliar perusahaan perawatan kecantikan Coty, yang harusnya diambil untuk meningkatkan kinerja perseroan. 

Sejak 2004, nilai pasar perusahaan telah jatuh dari US$ 21 miliar menjadi US$ 6 miliar. Dan perusahaan telah menghabiskan biaya hukum senilai US$ 300 juta terkait tuduhan kepada Jung. Ia dinilai melakukan pelanggaran Undang-Undang Foreign Corrupt Practices, yang melarang penyuapan pejabat asing.

4. Mark Pincus, CEO Zynga (ZNGA)

Perusahaan game mobile yang membawa Farmville mendunia. Saham Zynga turun 75 persen sepanjang tahun ini karena perusahaan kehilangan bakat pemimpinnya. Pincus memiliki silsilah cukup dikenal- dia mendapat gelar sarjana di bidang ekonomi dari Wharton pada 1988 dan gelar MBA dari Harvard Business School pada 1993. 

Tapi Finkelstein mengatakan dia membuat beberapa kesalahan, termasuk membiarkan perusahaannya masuk ke Facebook (FB), sehingga Zynga begitu menggantungkan sebagian besar pendapatannya dari sini. 

Dan dia menyatakan keyakinannya terhadap prospek perusahaan dengan keputusannya tidak melepas 16 juta saham setelah larangan melepas saham IPO berakhir. Joe Libonati, juru bicara Zynga, menolak berkomentar.

5. Rodrigo Rato, pimpinan Bankia Spanyol 

Ia mengundurkan diri sebagai Ketua lembaga pemberi pinjaman Spanyol, Bankia (BKIA) pada bulan Juli. Rato adalah salah satu mantan Menteri Keuangan Spanyol dan mantan Managing Director IMF. 

Dia sedang diselidiki untuk kasus penipuan, penetapan harga, dan penggelapan sehubungan dengan runtuhnya Bankia dan bailout oleh pemerintah Spanyol. Rato memiliki gelar MBA dari Haas School UC-Berkeley of Business. 

Pada 2011, Bankia mengumumkan keuntungan 309 juta euro, setelah Rato mengundurkan diri, setelah sebelumnya rugi 3 miliar euro. Carmen de Miguel Hombria, juru bicara Bankia, menolak berkomentar.

Dua eksekutif-Mark Zuckerberg di Facebook dan Andrew Mason di Groupon (GRPN)-hampir masuk dalam daftar. Kritik pedas terhadap Zuckerberg adalah soal egonya yang besar. 

Keduanya mendapatkan kerugian untuk ketidakdewasaan dan harga saham yang bergerak hanya dalam satu arah. 

"Tidak ada alasan untuk percaya bahwa mereka memiliki keterampilan manajemen untuk menjalankan perusahaan publik yang besar," kata Finkelstein.

Category:

AlFanz Mkz:
Mohon sertakan sumber www.alfanz-blog.bloggerindonesia.or.id agar tidak terjadi kesalah pahaman, Blog ini di lindungi oleh DMCA. AlFanz Blog - You can find about tutorials, software, study, tips and tricks!

0 komentar

Pengunjung yang baik selalu meninggalkan Jejak ^_^